Memelihara Murai Medan

murai medan

Murai medan gacor, sehat, prestasi di lapangan lomba adalah dambaan semua penghobi burung kicauan. Namun untuk dapat memiliki murai medan seperti itu bukanlah hal yang mudah dan murah bagi para penghobi burung kicau. Banyak hal yang harus diperhatikan betul-betul mulai dari pemilihan bakalan sampai perawatan kesehariannya.

Berikut ini beberapa tips dalam pemilihan bahan murai medan yang baik serta perawatan harian.

Diasumsikan murai medan bakalan adalah murai medan tangkapan hutan yang belum makan voer dan harganya juga relatif murah. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan ini adalah:
  1. Mata: Hindari membeli murai medan yang pada matanya sudah kelihatan tanda adanya katarak, yaitu selaput berwarna putih pada bola mata. Jika murai medan sudah katarak, resiko murai medan tersebut menjadi buta sangat tinggi sekali.
  2. Ekor: Cari murai medan yang memiliki ekor rapat dan tidak terlalu tebal. Ekor yang seperti ini selain enak dipandang, juga akan membuat murai medan memainkan ekornya pada saat ditrek. Hindari juga membeli murai medan yang tidak punya ekor, karena kita tidak bakalan tahu bagaimana bentuk dan jenis ekor dari murai medan tersebut, jika ekornya sudah tumbuh kembali.
  3. Usia: Jangan pernah menilai usia murai medan hanya berdasarkan pengamatan pada kaki, ini bisa menipu calon pembeli. murai medan bakalan muda mempunyai tanda bulu yang masih berbintik cokelat di bagian sayap sebelah luar maupun sayap sebelah dalam.
  4. Perilaku: Jika ada murai medan bakalan yang pada saat kita pegang dia menjerit kencang dan berusaha mematuk-matuk jari tangan, inilah murai medan dengan mental berani.
  5. Bentuk paruh: Sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
  6. Bentuk kepala: Pilih yang berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
  7. Postur badan: Pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
  8. Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
  9. Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
  10. Panjang ekor yang serasi dengan postur badan. Pilihlah bentuk ekor yang sedikit lentur.
  11. Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
Jika murai medan bakalan didapat dari hasil penangkaran maka perlu diperhatikan juga trah, keturunan atau asal-usul murai medan tersebut.

Tips perawatan harian burung murai medan adalah sbb:
  1. Tempat/sangkar: murai medan bisa dipelihara dengan sangkar bulat maupun kotak. Untuk kotak ukuran 50 x 50 x 75 cm sedangkan untuk bulat dengan diameter 50 cm atau 60 cm tergantung dari jenis murai medan yang kita pelihara apakah berekor panjang atau pendek. Sementara tenggeran atau tangkringan bisa dibuat dengan kayu asam diameter 1,3 cm; bisa berbentuk palang bersusun mapun leter T. Untuk perawatan harian, murai batu tidak perlu dikerodong dan hanya dikerodong malam hari agar tidak kedinginan.
  2. Pakan: Hal utama yang perlu diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D.
  3. Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%). Belum tentu voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung murai batu. Voer harus selalu tersedia di dalam cepuknya. Selalu ganti dengan voer yang baru setiap dua hari sekali.
  4. EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung murai medan yaitu: jangkrik, orong-orong, kroto, cacing, ulat hongkong, ulat bambu, kelabang, belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.
  5. Di samping vitamin, perlu juga kecukupan mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Yang termasuk mineral yang diperlukan burung anis kembang adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.

Asal-Usul Murai Medan

murai medan
Murai Medan adalah jenis murai batu (Copsychus malabaricus) yang dianggap terbaik dari semua jenis murai batu yang ada di Indonesia. Murai batu termasuk ke dalam family Turdidae. Tersebar di seluruh pulau Sumatra, Kalimantan, dan sebagian pulau Jawa. Murai medan merupakan burung kicau paling populer saat ini. Hanya saja tindakan eksploitasi hutan berlebihan dan perburuan untuk kepentingan komersial membuat jenis murai medan ini sulit ditemui di pasaran.

Murai medan dalam pengertian murai batu yang berhabitat asli kota Medan itu sesungguhnya tidak ada, sebab penyebutan murai medan adalah penyebutan yang sebetulnya salah kaprah. Tidak ada murai batu yang habitat aslinya di kota Medan. Sedangkan murai batu di wilayah Sumatera Utara dan Aceh sendiri banyak sekali varian dilihat dari katuranggannya. Ada yang ekor panjang dan pendek, ada yang lengkung ada yang lurus, ada yang menggumpal jadi satu ada yang berbentuk seperti gunting dan sebagainya.

Kalau kebetulan murai batu yang terkenal dengan nama murai medan, ini dikarenakan stok murai batu wilayah Sumatera bagian utara hingga pantai utara wilayah Aceh, sejak dulu selalu terkumpul di Medan sebelum menyebar ke wilayah lain. Karena waktu dulu orang memfavoritkan murai batu ekor panjang, maka pemikat murai batu pun lebih suka mengumpulkan murai batu ekor panjang yang kemudian mereka bawa ke kota Medan. Saat itulah dikenal sebutan murai medan dengan ekor yang rata-rata memang panjang, antara 22 cm sampai 27/28 cm. Sementara kalau ada murai batu dengan ekor sampai 30 atau bahkan 35 cm atau lebih, maka itu adalah murai batu asal Malaysia hingga kawasan pedalaman Asia Tenggara.

Anda ingin memelihara murai medan ?